> Blog > Marketing > Strategi Jualan di Carousell: Tips Ampuh Agar Barang Bekas Cepat Terjual!

Strategi Jualan di Carousell: Tips Ampuh Agar Barang Bekas Cepat Terjual!

Erna Setiawan | 2025-12-03 17:19:24

good 128
star 20
hot 317
like 12
Strategi Jualan di Carousell

Punya banyak barang bekas menumpuk di rumah tapi bingung mau diapakan? Tumpukan baju yang sudah tidak muat, gadget lama yang terganti, atau buku-buku yang sudah tamat dibaca? Bagaimana jika tumpukan "harta karun" yang terlupakan itu bisa jadi sumber penghasilan tambahan yang lumayan?

Di era digital ini, mengubah barang bekas menjadi uang tunai (atau "cuan") menjadi semakin mudah. Salah satu platform yang meroket di Indonesia untuk kebutuhan ini adalah Carousell. Platform ini, yang sering disebut sebagai "garasi digital", telah menjadi go-to aplikasi jual beli C2C (consumer-to-consumer) bagi jutaan orang.

Namun, mengupload barang di Carousell itu mudah; membuatnya cepat terjual, itu ceritanya lain.

Banyak penjual pemula merasa frustrasi. Mereka sudah mengupload puluhan barang, tapi tokonya sepi, tidak ada yang chat, apalagi menawar. Mengapa ini terjadi? Jawabannya hampir selalu sama: mereka tidak memiliki Strategi jualan di Carousell yang tepat.

Sebagai ahli di bidang visual dan branding digital di PixPretty AI, kami tahu persis apa yang membedakan penjual sukses dan penjual amatir. Kuncinya bukan hanya pada apa yang Anda jual, tapi bagaimana Anda menjualnya. Dan "bagaimana" itu 90% bergantung pada presentasi visual.

Artikel ini adalah panduan terlengkap Anda. Kami akan membedah tuntas, dari A sampai Z, setiap Strategi jualan di Carousell yang perlu Anda ketahui—mulai dari riset harga, teknik fotografi produk yang menghipnotis (bahkan hanya dengan HP), hingga seni negosiasi dengan calon pembeli.

Persiapan Awal Sebelum Jualan di Carousell: Fondasi Kesuksesan

Sebelum Anda memotret satu barang pun, ada tiga langkah persiapan yang wajib Anda lakukan. Melewatkan tahap ini sama saja seperti membangun rumah tanpa fondasi; kelihatannya bisa berdiri, tapi mudah goyah.

1. Riset Pasar: Barang Apa yang Paling Laku dan Berapa Harganya?

Jangan main "tembak harga". Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menjadi "pembeli".

  • Cek Pesaing: Buka aplikasi Carousell Anda. Cari barang yang serupa dengan yang ingin Anda jual. Misalnya, Anda ingin menjual "Sepatu Lari Nike Pegasus 38 Bekas".
  • Analisis Harga: Lihat berapa harga yang dipasang penjual lain. Perhatikan kondisinya. Apakah sepatu mereka 9/10 (sangat mulus) atau 7/10 (ada cacat)? Ini akan memberi Anda patokan harga yang realistis.
  • Lihat yang "Terjual" (Sold): Ini adalah data emas. Di Carousell, Anda sering bisa melihat barang yang sudah ditandai "Sold". Ini adalah harga yang sebenarnya diterima oleh pasar. Jika banyak sepatu sejenis terjual di angka Rp 500.000, jangan mematok harga Rp 1.000.000.
  • Identifikasi Kata Kunci: Perhatikan judul-judul yang mereka pakai. Apakah mereka menggunakan kata "Original", "Mulus", "Nego Tipis", "Like New"? Catat kata kunci ini, kita akan menggunakannya nanti di bagian deskripsi.

Riset ini memberi Anda dua hal: harga yang kompetitif dan pemahaman tentang apa yang dicari pembeli.

2. Menentukan Harga yang Kompetitif tapi Menguntungkan

Harga adalah salah satu pilar utama dalam cara jualan Carousell. Ada dua kesalahan umum: mematok harga terlalu tinggi (tidak ada yang lirik) atau terlalu rendah (Anda rugi).

  • Jadilah Realistis: Ingat, ini adalah pasar jual barang bekas Carousell. Pembeli mencari deal atau penawaran menarik. Harga barang Anda harus di bawah harga baru, kecuali jika barang itu langka (rare item).
  • Prinsip 50-70%: Untuk barang elektronik atau fashion yang masih dalam kondisi sangat baik (9/10) dan baru dipakai beberapa kali, Anda sering bisa mematok harga sekitar 50-70% dari harga beli baru.
  • Beri Ruang untuk Negosiasi: Ini adalah rahasia kecil. Carousell adalah platform berbasis chat dan negosiasi adalah bagian dari "budaya"-nya. Jika Anda ingin barang terjual di harga Rp 300.000, pasanglah harga di Rp 330.000 atau Rp 350.000. Ini memberi ruang bagi pembeli untuk "merasa menang" saat mereka berhasil menawar, dan Anda tetap mendapatkan harga yang Anda inginkan.
  • Jujur Soal Harga Beli (Anchor Price): Jika Anda masih ingat harga belinya, cantumkan di deskripsi. Contoh: "Dulu beli di toko resmi Rp 1.200.000, dijual Rp 450.000 saja." Ini menciptakan anchor price yang membuat harga jual Anda terlihat sangat menarik.

3. Membersihkan dan Mempersiapkan Barang Bekas Anda

Anda tidak akan menjual mobil bekas tanpa mencucinya terlebih dahulu, bukan? Prinsip yang sama berlaku untuk semua barang.

Bersihkan Secara Fisik: Ini adalah langkah vital sebelum sesi foto.

  • Pakaian: Cuci bersih dan setrika hingga rapi. Kemeja lecek yang difoto akan terlihat 10x lebih murah daripada kemeja rapi.
  • Sepatu: Lap bersih. Jika ada noda di sol, sikat perlahan.
  • Gadget: Lap layar dari sidik jari. Bersihkan debu dari port atau keyboard.
  • Tas: Kosongkan isinya (cek semua kantong!), lap bagian luarnya, dan bersihkan debu di bagian dalam.

Siapkan Kelengkapan: Jika Anda masih menyimpan kotak aslinya, charger, buku manual, atau dust bag (untuk tas), kumpulkan semuanya. Barang dengan kelengkapan "fullset" memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dan lebih cepat laku.

Barang yang bersih dan rapi tidak hanya terlihat lebih baik di foto, tetapi juga mengirimkan pesan kepada pembeli bahwa Anda adalah penjual yang teliti dan merawat barang Anda dengan baik.

Kunci Utama dalam Strategi Jualan di Carousell: Foto Produk yang Menjual

Baik, barang Anda sudah bersih, harganya sudah pas. Sekarang kita masuk ke bagian paling penting dari semua strategi ini. Jika Anda hanya bisa melakukan satu hal dengan benar, lakukanlah hal ini.

FOTO PRODUK.

Di PixPretty AI, ini adalah "makanan" kami sehari-hari. Kami menganalisis jutaan foto produk, dan kami bisa katakan dengan pasti: di platform digital, foto adalah produk itu sendiri.

1. Mengapa Foto Adalah Segalanya di Aplikasi Jual Beli?

Di Carousell, pembeli tidak bisa menyentuh bahan kain, mencoba sepatu, atau mengetes tombol gadget. Satu-satunya indra yang mereka gunakan adalah mata.

  • Foto adalah Etalase: Foto Anda adalah etalase toko Anda. Foto yang buram, gelap, dan berantakan sama seperti etalase toko yang kotor dan berdebu. Pembeli akan scroll melewatinya dalam 0,5 detik.
  • Foto Membangun Kepercayaan: Foto yang jernih, terang, dan detail membangun kepercayaan instan. Ini memberi sinyal: "Penjual ini tidak menyembunyikan apa-apa. Barangnya memang sebagus ini."
  • Foto adalah Pembeda: Bayangkan ada 10 penjual lain yang menjual sepatu yang sama persis dengan Anda. Sembilan di antaranya memotret sepatu di lantai kamar yang gelap. Anda? Anda memotretnya dengan jernih berbackground putih bersih. Tebak, toko siapa yang akan diklik pembeli?

Menguasai kualitas foto adalah 80% dari kesuksesan cara jualan Carousell.

2. Tips Pengambilan Foto Sederhana (Modal HP Saja Cukup)

Anda tidak perlu kamera DSLR seharga 20 juta rupiah. Kamera smartphone Anda saat ini sudah lebih dari cukup, asalkan Anda tahu teknik dasarnya.

Pencahayaan adalah Raja: Lupakan flash bawaan HP Anda. Itu akan membuat foto Anda terlihat datar dan warnanya aneh. "Cahaya ilahi" bagi fotografer adalah cahaya alami.

  • Cara: Ambil foto di pagi atau sore hari di dekat jendela. Letakkan barang Anda di samping jendela, biarkan cahaya matahari (yang tidak langsung) menerangi produk Anda. Hasilnya akan terlihat lembut, detailnya keluar, dan warnanya akurat.

Background adalah Ratu: Ini adalah kesalahan pemula #1.

  • JANGAN: Memotret barang di atas kasur dengan sprei kusut, di lantai keramik yang ramai, atau di atas tumpukan barang lain. Background yang "berantakan" akan mengalihkan fokus dari produk Anda dan membuatnya terlihat murahan.
  • LAKUKAN: Gunakan background yang polos dan bersih. Apa saja bisa:
    • Dinding polos (putih atau abu-abu adalah yang terbaik).
    • Selembar karton putih/hitam yang dibeli di toko buku.
    • Kain polos yang disetrika rapi.

Ambil Banyak Angle (Sudut Foto): Jangan hanya mengambil satu foto dari depan. Pembeli ingin menjadi "detektif". Berikan mereka semua petunjuk:

  • Foto 1 (Wajib): Foto keseluruhan produk dengan jelas (Cover Foto).
  • Foto 2-3: Foto dari samping (kiri dan kanan).
  • Foto 4: Foto dari belakang.
  • Foto 5: Foto bagian dalam (penting untuk tas atau sepatu).
  • Foto 6: Foto close-up detail (misalnya: tekstur kain, merek/logo, jahitan).
  • Foto 7 (Wajib Banget): Foto "Minus" atau Cacat. Jika ada goresan kecil, noda yang tidak bisa hilang, atau jahitan yang lepas, FOTO DENGAN JELAS. Ini adalah kunci membangun kepercayaan. Pembeli akan jauh lebih menghargai kejujuran Anda daripada merasa tertipu nanti.
  • Foto 8: Foto kelengkapan (kotak, charger, dust bag).

Sudah melakukan semua ini tapi hasilnya masih terasa "kurang"? Mungkin fotonya agak goyang? Atau background Anda, meskipun sudah diusahakan polos, tetap saja terlihat kurang profesional?

Di sinilah teknologi datang untuk menyelamatkan Anda.

Tips mengambil foto produk untuk Carousell

3. Solusi Cerdas: Manfaatkan AI untuk Foto Sempurna (Pembeda Utama)

Dulu, untuk mendapatkan foto produk berkualitas studio, Anda perlu menyewa fotografer atau menghabiskan berjam-jam mempelajari software edit foto yang rumit seperti Photoshop. Itu adalah proses yang mahal dan memakan waktu.

Sekarang, Anda tidak perlu lagi.

Selamat datang di era AI retouching. Dengan aplikasi edit foto modern berbasis AI seperti PixPretty AI, Anda bisa mengubah foto HP yang "biasa saja" menjadi karya visual profesional dalam hitungan detik.

Inilah cara Strategi jualan di Carousell Anda naik level:

Masalah Background "Nanggung"? Solusi: Hapus Background Instan

Anda sudah mencoba memotret di depan dinding putih, tapi tetap saja ada bayangan aneh, atau warna dindingnya tidak benar-benar putih.

  • Solusi AI: Upload foto Anda ke PixPretty AI dan gunakan fitur hapus background (Remove Background). Dalam satu klik, AI akan secara cerdas memotong produk Anda dengan presisi luar biasa—bahkan di sekitar area rumit seperti tali sepatu atau pinggiran tas—dan memberikannya background putih bersih, transparan, atau warna solid apa pun yang Anda inginkan.
  • Hasil: Produk Anda langsung terlihat "mengambang" secara profesional, bersih, dan fokus 100% tertuju padanya. Tampilan toko Anda di Carousell akan terlihat seragam dan sangat kredibel.

Masalah Foto Agak Goyang atau Kurang Fokus? Solusi: Memperjelas Foto Buram

Ini sering terjadi, terutama saat memotret detail kecil dalam kondisi cahaya yang kurang ideal. Hasil fotonya tidak blur total, tapi "agak goyang" sehingga tekstur kain atau tulisan merek jadi tidak terbaca jelas.

  • Solusi AI: Jangan hapus fotonya! Gunakan fitur memperjelas foto buram (Unblur/Sharpen). AI akan menganalisis piksel-piksel yang bergeser dan mempertajamnya kembali.
  • Hasil: Tekstur produk Anda akan "keluar", detail-detail kecil menjadi tajam, dan foto Anda yang tadinya "nyaris bagus" menjadi "sangat bagus". Ini sangat penting untuk kualitas foto secara keseluruhan.

Masalah Pencahayaan Kusam atau Warna Pudar? Solusi: AI Retouching

Anda sudah memotret di dekat jendela, tapi hari itu mendung. Fotonya jadi terlihat gelap, kusam, dan warnanya "mati". Kemeja merah marun Anda jadi terlihat seperti coklat tua.

  • Solusi AI: Gunakan fitur AI retouching atau Auto Enhance. AI akan secara otomatis menyesuaikan brightness (kecerahan), contrast (kontras), dan color saturation (saturasi warna) ke level yang optimal.
  • Hasil: Foto Anda langsung "menyala". Warna produk menjadi akurat seperti aslinya, area gelap menjadi lebih terlihat, dan keseluruhan foto tampak cerah dan menarik.

Masalah File Terlalu Besar? Solusi: Optimasi Foto Otomatis

Foto berkualitas tinggi dari HP modern bisa berukuran 5-10 MB. Mengupload file sebesar ini ke Carousell bisa membuat loading lambat, baik bagi Anda (saat mengupload) maupun bagi pembeli (saat browsing).

  • Solusi AI: Alat seperti PixPretty AI sudah termasuk fitur optimasi foto otomatis. Saat Anda mengedit dan menyimpan foto, AI akan mengompres ukuran file (misalnya, dari 5 MB menjadi 500 KB) tanpa mengurangi kualitas visual yang terlihat oleh mata.
  • Hasil: Foto Anda tetap tajam dan jernih, tapi ringan dan cepat dimuat. Ini adalah pengalaman pengguna yang sempurna.

Meluangkan 30 detik ekstra untuk melakukan edit foto menggunakan AI adalah investasi terbaik yang akan memisahkan Anda dari 90% penjual lainnya.

Membuat Deskripsi Produk yang Jujur dan Menggoda

Foto yang bagus akan membuat orang mengklik produk Anda. Deskripsi yang bagus akan membuat mereka membeli produk Anda.

Setelah visual, teks adalah pilar kedua Anda.

1. Formula Penulisan Judul yang Menarik Perhatian

Judul adalah "SEO" Anda di dalam Carousell. Judul yang baik harus informatif dan kaya kata kunci.

Formula: [Nama Barang] - [Merek] - [Model/Tipe] - [Keterangan Utama] - [Kondisi]

  • Contoh Buruk: "Sepatu Lari" (Terlalu umum)
  • Contoh Buruk: "Sepatu Keren Murah" (Tidak informatif)
  • Contoh Baik: "Sepatu Lari Pria Nike Pegasus 38 - Ukuran 42 - Original - Like New 9.5/10"
  • Contoh Baik: "Tas Wanita Kate Spade Original - Tote Bag Kulit Asli - Preloved Mulus - Fullset"

Judul yang spesifik ini akan menjaring pembeli yang memang mencari barang tersebut.

2. Detail yang Wajib Dicantumkan (Kunci Kejujuran)

Bagian deskripsi adalah tempat Anda "berbicara" jujur kepada pembeli. Semakin detail, semakin baik. Ini adalah jantung dari jual barang bekas Carousell.

  • Kondisi: Gunakan skala angka (misal: 9/10, 8/10) atau istilah (Like New, Very Good, Good). Jelaskan apa artinya. "Kondisi 8/10, pemakaian wajar, tidak ada sobek."
  • Minus/Cacat: Ini adalah bagian yang tidak boleh Anda sembunyikan.
    • "Minus: Ada goresan halus di layar (lihat foto ke-7), tidak terlihat saat layar menyala."
    • "Minus: Ada noda tinta kecil di bagian dalam tas (lihat foto ke-5)."
  • Ukuran: Untuk pakaian, jangan hanya tulis "Size M". Berikan detail:
    • Lingkar Dada (LD): ... cm
    • Panjang Baju (PB): ... cm
  • Kelengkapan: "Fullset (Box, Charger Ori, Manual Book)" atau "Batangan (HP + Charger saja)".
  • Alasan Jual (Opsional tapi Direkomendasikan): "Dijual karena sudah upgrade ke model baru," "Dijual karena salah beli ukuran," "Dijual karena sudah tidak muat." Ini membangun koneksi personal dan menambah kepercayaan.

3. Penggunaan Kata Kunci yang Relevan

Taburkan kata kunci relevan yang sudah Anda riset di awal tadi di seluruh deskripsi. Jika Anda menjual "Kemeja Flannel Uniqlo", gunakan juga sinonim seperti "Kemeja Kotak-kotak", "Baju Outer", "Kemeja Casual Pria". Ini membantu produk Anda muncul di lebih banyak pencarian.

Teknik Promosi dan Interaksi dengan Calon Pembeli

Barang sudah diupload dengan foto memukau dan deskripsi lengkap. Sekarang, saatnya berinteraksi. Carousell adalah platform sosial; interaksi adalah napasnya.

1. Memanfaatkan Fitur 'Bump' dan Promosi Carousell

'Bump': Ini adalah fitur "sundul" berbayar dari Carousell. Dengan membayar sedikit, produk Anda akan dinaikkan kembali ke posisi teratas dalam kategori tersebut selama periode waktu tertentu.

  • Kapan Menggunakannya? Gunakan secara strategis. "Sundul" produk Anda di jam-jam sibuk (peak hours) ketika banyak orang membuka aplikasi, seperti jam makan siang (12:00-13:00) atau jam pulang kerja/malam hari (19:00-22:00).

Promosi Lain: Carousell juga terkadang menawarkan paket promosi atau "Carousell Coins" yang bisa Anda gunakan untuk bumps atau fitur premium lainnya.

2. Cara Cepat dan Ramah Merespon Chat ("Fast Respon")

Di Carousell, pembeli seringkali tidak langsung checkout. Mereka akan chat dulu: "Barang masih ada, Kak?", "Bisa nego?", "Real pict?".

  • Kecepatan adalah Kunci: Penjual yang "fast respon" (merespon cepat) memiliki kemungkinan closing yang jauh lebih tinggi. Pembeli di Carousell seringkali impulsif. Jika Anda baru membalas 3 jam kemudian, mereka mungkin sudah menemukan penjual lain.
  • Etika Chat: Selalu ramah dan sopan. Gunakan sapaan "Kak" atau "Sis". Jawab semua pertanyaan dengan sabar, bahkan jika pertanyaannya sudah ada di deskripsi.
  • Template Jawaban: Jika Anda sering mendapat pertanyaan yang sama ("Ori gak, Kak?"), siapkan template jawaban sopan di catatan HP Anda agar bisa copy-paste dengan cepat.

3. Seni Negosiasi: Tips Agar Sama-sama Untung

Akan ada banyak pembeli yang menawar, dan beberapa di antaranya akan "Afgan" (sadis). Jangan baper (bawa perasaan).

  • Jangan Tersinggung: Jika ada yang menawar terlalu rendah, tolak dengan sopan. "Maaf Kak, harganya belum dapat. Harga nett (pas) di Rp XXX."
  • Beri Batasan: Tentukan "harga terendah" Anda di dalam hati. Jangan pernah menjual di bawah harga itu.
  • Tawarkan Solusi: Jika pembeli menawar sedikit di bawah harga Anda, Anda bisa bertemu di tengah. Atau tawarkan win-win solution. "Harga sudah nett, Kak. Tapi kalau deal hari ini, saya kasih free ongkir deh."
  • Prinsip "Siapa Cepat Dia Dapat": Jika ada dua pembeli yang menawar di waktu yang sama, prioritaskan yang tercepat transfer atau yang paling tidak menawar.

Proses Transaksi dan Pengiriman yang Aman

Deal! Pembeli setuju dengan harganya. Ini adalah tahap akhir dari Strategi jualan di Carousell Anda, tapi tak kalah penting.

1. Memilih Metode Pembayaran yang Aman

  • CarouPay / Carousell Protection: Ini adalah metode teraman bagi kedua belah pihak. Ini adalah sistem escrow (rekening bersama). Pembeli mentransfer ke Carousell. Carousell menahan uangnya. Anda mengirim barang. Setelah pembeli mengkonfirmasi barang sampai, Carousell baru melepaskan uangnya ke Anda. Selalu utamakan metode ini.
  • COD (Cash on Delivery): Bertemu langsung. Ini bagus untuk barang mahal atau barang yang perlu dicek fisiknya (seperti gadget). Tentukan lokasi dan waktu yang aman dan ramai.
  • Transfer Langsung: Hindari ini jika Anda tidak benar-benar percaya pada pembeli (atau sebaliknya). Risikonya tinggi.

2. Tips Packing Barang agar Tidak Rusak di Jalan

Misi Anda belum selesai sampai barang tiba dengan selamat. Untuk jual barang bekas Carousell, proses packing sangat krusial.

  • Jangan Pelit Bubble Wrap: Untuk barang pecah belah, elektronik, atau gadget, lilit dengan bubble wrap berlapis-lapis.
  • Gunakan Kardus yang Layak: Jangan gunakan kardus sisa yang sudah penyok. Kardus yang kokoh melindungi barang Anda.
  • Isi Ruang Kosong: Gunakan sobekan kertas atau bubble wrap tambahan untuk mengisi ruang kosong di dalam kardus agar barang tidak terbentur-bentur.
  • Stiker "Fragile": Tempelkan stiker "Jangan Dibanting" atau "Fragile" untuk barang-barang rapuh.
  • Foto/Video Saat Packing: Ambil foto atau video singkat saat Anda mengemas barang sebagai bukti bahwa Anda mengirimkannya dalam kondisi baik.

3. Membangun Reputasi Lewat Ulasan Positif

Reputasi adalah segalanya. Ulasan adalah mata uang Anda di Carousell.

  • Setelah pembeli menerima barang, jangan malu untuk meminta ulasan. "Halo Kak, barangnya sudah sampai ya. Kalau berkenan, mohon bantuannya untuk kasih review di Carousell. Terima kasih!"

Ulasan positif dari pembeli lain adalah jaminan terbaik untuk meyakinkan calon pembeli Anda berikutnya.

Ringkasan & Penguatan: Visual Adalah Pembeda Utama

Mari kita rangkum. Untuk sukses jualan di Carousell, Anda perlu strategi komprehensif: mulai dari riset harga yang cermat, persiapan barang yang bersih, deskripsi yang jujur, respons yang cepat, hingga pengemasan yang aman.

Namun, di atas semua itu, ada satu elemen yang bertindak sebagai "gerbang" utama: PRESENTASI VISUAL.

Dengan cara jualan Carousell yang tepat, jual barang bekas Carousell bisa sangat menguntungkan. Di antara banyaknya aplikasi jual beli yang ada, Carousell unggul dalam interaksi C2C. Tapi itu berarti persaingan Anda bersifat visual. Anda harus menonjol.

Investasi waktu beberapa detik untuk melakukan edit foto cerdas adalah pembeda utama antara produk yang "terlihat" dan produk yang "terjual". Memastikan kualitas foto Anda adalah yang terbaik adalah fondasi universal yang tidak bisa ditawar.

Kesimpulan: Ubah Barang Bekas Anda Menjadi "Cuan" Sekarang!

Jualan di Carousell adalah perpaduan antara seni dan sains. Sains-nya adalah riset data, harga, dan kata kunci. Seni-nya adalah cara Anda berinteraksi, bernegosiasi, dan yang terpenting, cara Anda menampilkan produk Anda secara visual.

Jangan biarkan "harta karun" Anda teronggok di lemari. Setiap barang yang tidak terpakai adalah potensi penghasilan yang tertunda.

Poin Kunci:

  • Bersihkan dan Persiapkan: Barang yang bersih adalah setengah dari penjualan.
  • Foto adalah Raja: Gunakan cahaya alami, background polos, dan ambil banyak angle.
  • Jujur adalah Kunci: Tulis deskripsi yang detail, terutama bagian "minus" atau cacat.
  • Responsif dan Ramah: Kecepatan membalas chat memenangkan penjualan.
Coba Gratis

Baca Lebih Lanjut: Ingin tahu lebih banyak tips visual? Baca juga artikel kami lainnya tentang [5 Tips Fotografi Produk Profesional Hanya dengan HP].

Bagikan Tips Anda: Punya Strategi jualan di Carousell lain yang ampuh? Atau punya pengalaman unik jual barang bekas Carousell? Bagikan cerita Anda di kolom komentar di bawah!

Mungkin Anda Juga Tertarik:

Pencarian Populer:

Marketing Design AI Enhancer

Share artikel ini ke teman Anda!